twitter




                                               Tugas 2

KUALITAS AIR YANG BAIK UNTUK DIKONSUMSI

th.jpeg

Di susun Oleh :
      Leti Febriyanti                        26010113120006        (Ketua)
Muhammad Ilham                   26010113120009        (Sekretaris)
Panogu Manullang                  26010113120023
Like Viantika Jala Puspita      26010113120030
Uswahtun Hasanah                 26010113120037

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Diponegoro
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
2014
Judul
1.      Pendahuluan
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu Dengan demekian, kualitas air akan berbeda dari suatu keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum

            Air yang jernih bukan berarti air yang baik bagi ikan, karena jernih bukan satu – satunya saratair  berkualitas bagi ikan. Sering dijumpai ikan hidup dan berkembang dengan “subur” justru pada air yang bagi manusia menimbulkan kesan jorok.


            Kondisi lingkungan yang baik didukung oleh berbagai factor seperti fisika-kimia dan biologi air serta faktor-faktor eksternal yang sangatmempengaruhinya. Air adalah lingkungan tempat dimana organisme air hidup. Air merupakan media akhir danmerupakan hasil interaksi dari berbagai faktor dan menghasilkan suatukondisi lingkungan yang cocok/tidak cocok bagi kehidupan ikan. Ingat bahwa badan dan insang ikan terus berinteraksi dengan air atau dengan apapunyang terlarut dan tersuspensi di dalamnya.

Kualitas air akan secara langsung mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan. Kualitas air yangjelek akan menimbulkan stress, penyakit, dan pada akhirnya menimbulkankematian ikan/udang. Pengendalian kondisi lingkungan budidaya agar tetap stabil danoptimal bagi organisme perairan termasuk ikan sebagai hewan budidayamanjadi sangat perlu dilakukan. Sehingga secara khusus pengolahan dan airsebagai tempat budidaya perlu dilakukan.
           
2.      Permasalahan
a.       Bagaimana tingkat kualitas air yang baik untuk dikonsumsi?
b.      Apa faktor - faktor yang mempengaruhi kualitas air?




































3.      Pembahasan Masalah
a.      Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
1.        Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.
2.        Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.
3.        Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.
4.        Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa)
5.        Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.


b.      Faktor - faktor yang mamprngaruhi kulialitas air
Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada industri minuman.

1.      Faktor Fisika
Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:

A.    Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan industri.

Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan – bahan yang terdapat di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisme lain (APHA,1976:Davis dan Cornwell, 1991 dalam Effendi, Hefni).

B.     Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.

Temperatur air limbah akan mempengaruhi badan penerima apabila terdapat perbedaan suhu yang cukup besar. Temperatur juga akan mempengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan dalam air.( Chandra, Budiman)
       
C.     Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa or         /ganik serta tumbuh-tumbuhan.

D.    Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air.

E.     Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.
Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan zat organik menghasilkan gas tertentu, juga oleh karena reaksi kimia yang menimbulkan gas, intensitas bau yang ditimbulkan tergantung pada jenis dan banyaknya gas yang dihasilkan ( Chandra, Budiman)

2.      Faktor Kimia
Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sidfat air baik dalam tingkat keracunan maupun bahaya yang ditimbulkannya. Secara umum sifat air dipengaruhi oleh bahan kimia organik dan anorganik.
(Budiman, Chandra)

Karakteristik kimia air menyatakan banyaknya senyawa kimia yang terdapat di dalam air, sebagian di antaranya berasal dari alam secara alamiah dan sebagian lagi sebagai kontribusi aktivitas makhluk hidup. Beberapa senyawa kimia yang terdapat didalam air dapat dianalisa dengan beberapa parameter kualitas air. Parameter kualitas air tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :

A.    pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.


B.     DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik.

C.     BOD (biological oxygent demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air secara biologi.

D.    COD (chemical oxygent demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik secara kimia.

E.     Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air .

F.      Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligan, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia (Farida, 2002).


3.      Faktor Biologi

Mikroorganisme dapat keluar melalui aliran keluar air sehingga densitas bakteri di dalam reaktor harus dikontrol. Pada prosses – proses aliran lambat, pertumbuhan baktri mungkin cukup untuk mengganti kehilangan bakteri akibat aliran keluar. Pada proses dengan kecepatan tinggi dan waktu tinggal hidraulik pendek, pengembalian atau recyling  bakteri merupakan cara yang paling banyak digunakan untuk mengontrol densitas baktri di dalam reaktor (Siregar, Sakti A, )

Organisme mikro biasa terdapat dalam air permukaan, tetapi pada umumnya tidak terdapat pada kebanyakan air tanah karena penyaringan oleh aquifer. Organisme yang paling dikenal adalah bakteri. Adapun pembagian mokroorganisme didalam air dapat di bagi sebagai berikut :

A.      Bakteri
Dengan ukuran yang berbeda-beda dari 1-4 mikron, bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bakteri yang menimbulkan penyakit disebut disebut bakteri patogen.

B.       Organisme Colliform
Organisme colliform merupakan organisme yang tidak berbahaya dari kelompok colliform yang akan hidup lebih lama didalam air daripada organisme patogen. Akan tetapi secara umum untuk air yang dianggap aman untuk dikonsumsi, tidak boleh lebih dari 1 didalam 100ml air.

C.       Organisme Mikro Lainnnya
Disamping bakteri, air dapat mengandung organisme mikroskopis lain yang tidak diinginkan berupa ganggang dan jamur. Ganggang adalah tumbuh-tumbuhan satu sel yang memberi rasa dan bau pada air. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan dapat dicegah dengan pemakaian sulfat tembaga atau klorin. Jamur adalah tanaman yang dapat tumbuh tanpa sinar matahari dan pada waktu tertentu dapat merajalela pada pipa–pipa air, sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak.






Kesimpulan
Tingkat kualitas air yang baik utuk dikonsumsi adalah air harus jernih atau tidak keruh, tidak berwarna, rasanya tawar, derajat keasaman (pH) nya netral, tidak mengandug zat kimia beracun, kesadahannya rendah, tidak boleh mengandung bakteri patogen serta faktor yang mempengaruhi kualitas air adalah faktor fisika yaitu kekeruhan, temperatur warna air solid bau dan rasa, faktor kimia yaitu pH, jumlah oksigen terlarut, kesadahan air , senyawa-senyawa serta kimia faktor,  biologi yaitu bakteri, colliform, dan organisme mikro lainnnya.







0 komentar:

Posting Komentar