twitter




POLITIK SBY

th.jpeg



Disusun Oleh : Leti febriyanti / 2601013120006
Manajemen Sumberdaya Perairan ( A )


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
UNIVESITAS DIPONEGORO
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Politik SBY”.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya saya sebagai penulis berharap semoga Allah memberikan pahala yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal’Alamiin.
                                                                                               

           Semarang,  29 Oktober 2013
Penyusun




                                                                                               Leti Febriyanti













DAFTAR ISI


Halaman Depan............................................................................................ 1
Kata Pengantar ...........................................................................................  2
 Daftar Isi..................................................................................................... 3
Bab I             : Pendahuluan....................................................................... 4
          1.1         Latar Belakang................................................................... 4
Bab II            : Pembahasan....................................................................... 6
2.1          SBY Intruksikan Kader Melawan..................................... 6
2.2         Pendapat Politikus Mengenai SBY...................................  8
2.3         Kisruh PPI dan Partai Demokrat.......................................  9
2.5         SBY Menghadapi Anas..................................................... 10
Bab III           : Penutup............................................................................  11
3.1         Kesimpulan.......................................................................  11
3.2         Saran..................................................................................  11
3.3         Daftar Pustaka...................................................................  12







BAB  I
PENDAHULUAN

1.1            Latar  Belakang
Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang memiliki komitmen untuk merealisasikan visi organisasi. Mempimpin artinya menggerakan sumberdaya untuk masa depan yang lebih baik. Untuk memimpin orang lain dibutuhkan totalitas pengabdian dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran. Seorang pemimpin harus bijak dalam menentukan pilihan antara dunia pribadi dan dunia umum. Pemimpin juga harus pintar dalam menyeimbangkannya.
Layaknya seorang pemimpin, Susilo Bambang Yudhoyonno banyak mendapatkan penilaian, kesan dan kritik publik. Susilo Bambang Yudhoyono adalah sosok pemimpin yang nasionalis dan internasionalis. Dalam artian, selain memfokuskan dan menyelesaikan pada persolan dalam negeri, Susilo Bambang Yudhoyono  juga memperhatikan dan berpartisipasi dalam masalah-masalah internasional. 
Susilo bambang Yudhoyono  merasa pemerintah dan Demokrat selalu dipojokkan dan digebuki oleh pemberitaan di media massa. Susilo Bambang Yudhoyono  yang sebelumnya meminta seluruh kader bersikap cerdas dan santun, kali ini mengimbau agar melawan serangan-serangan yang dilakukan oleh lawan politik Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono dinilai lebih fokus mengurus internal partai ketimbang fokus membenahi persoalan negara yang lebih penting di sisa akhir masa jabatannya.





1.2        Rumusan Masalah

1.         Apakah Susilo Bambang Yudoyono adil pada rakyat dan Partai Demokrat ?
2.         Bagaimana tanggapan Susilo Bambang Yudoyono mengenai serangan wartawan kepade dirinya dan Partai Demokrat ?
3.         Bagaimana tanggapan Susilo Bambang Yudhoyono mengenai serangan Anas ?

1.3        Tujuan

1.         Untuk mengetahui apakah Susilo Bambang Yudoyono adil pada rakyat dan Partai Demokrat.
2.         Untuk mengetahui bagaimana tanggapan Susilo Bambang Yudoyono mengenai serangan wartawan kepada dirinya dan Partai Demokrat.
3.         Untuk mengetahui bagaimana tanggapan Susilo Bambang Yudhoyono mengenai serangan Anas ?














BAB II
PEMBAHASAN

1.      SBY Intruksikan Kader Melawan

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono  memberikan pengarahan kepada kader untuk menghadapi serangan politik terhadap Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya meminta seluruh kader bersikap cerdas dan santun, kali ini mengimbau agar melawan serangan-serangan yang dilakukan oleh lawan politik Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono merasa pemerintah dan Demokrat selalu dipojokkan dan digebuki oleh pemberitaan di media massa. Pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terus menuai kritik. Susilo Bambang Yudhoyono dinilai lebih fokus mengurus internal partai ketimbang fokus membenahi persoalan negara yang lebih penting di sisa akhir masa jabatannya.
 Susilo Bambang Yudhoyono dulu pernah menghimbau kepada para menterinya untuk bekerja fokus mengurusi pemerintahan dan meninggalkan sejenak urusan di luar pemerintahan. Susilo Bambang Yudhoyono mencontohkan soal pemberitaan korupsi yang dilakukan oknum kader partainya. Menurut Susilo Bambang Yudhoyono, selama ini pertai demokrat telah berupaya bersih dan bebas korupsi. Usaha itu dilakukan dengan cara menindak kader kader yang yang terlibat korupsi. Dirinya juga mendukung penuh pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK, polisi, maupun jaksa. Menurut Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Demokrat tidak akan melndungi kader yang melakukan kejahatan. Upaya yang dilakukan Partai Demokrat ini malah membuat citra partainya semakin terpuruk. Media masa sering menuding Demokrat sebagai partai korup. Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, bahwa selama dua setengah tahun belakangan, dirinya dan Partai Demokrat terus menerus diserang oleh media masa dan lawan politiknya. Bahkan dia menyinggung salah satu stasiun televisi yang menjadilan Partai Demokrat sebagai bahan- bahan olok-olok di media masa.
SBY menyindir media massa yang tidak memberi ruang bagi Demokrat dalam pemberitaan. Bahkan, SBY menyebut ada sebagian media yang terus menyerang Demokrat.

SBY meminta jajaran Demokrat menghadapi serangan itu. Kristiadi mengaku terkejut dengan pidato SBY itu. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya, SBY telah menyebut dirinya korban pers saat bersilaturahim dengan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia di Kalimantan Selatan. Namun, hal sama kemudian disampaikan kembali.
 Menurut Kristiadi SBY sudah kehilangan kejernihan dalam berpikir. Bagi Kristiadi itu sangat buruk sekali bagi Demokrat yang sekarang mencoba (memenangkan) hati rakyat lewat media. Media yang dulu betul-betul bermanfaat bagi dia sekarang menjadi lawan terbuka. Semestinya SBY mengambil langkah mendekati media yang selama ini menyerangnya dan Demokrat. SBY bisa menjelaskan isu-isu yang tidak benar.
Menurut Yudhoyono, ada baiknya apabila tidak memiliki kemampuan finansial untuk beriklan di media, para kader menggiatkan aktivitas turun langsung berkomunikasi dengan rakyat. Susilo bambang Yudhoyono memotivasi para kader agar lebih siap menghadapi situasi sulit yang dihadapi partainya saat ini. Susilo Bambang Yudhoyono mempertegas agenda partinya hingga dua tahun mendatang. Yaitu, melanjutkan konsolidasi partai, termasuk melakukan reformasi dan pembenahan diri, dan menyukseskan pemilu 2014.
Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan para kadernya untuk melawan para pihak yang telah menyerang Partai Demokrat. Pasalnya, serangan ke demokrat telah melampaui batas. Jika serangan terhadap partai Demokrat melampaui batas, maka para kader harus bicara, jangan hanya diam, dan jangan tiarap.

2.      Pendapat Politikus Mengenai SBY
Effendi tak sepakat dengan strategi politik SBY yang menyebut dirinya sedang dizalimi. Dia berpendapat, sebaiknya biar publik yang menilai apakah pemerintah sedang dizalimi atau tidak. Selain itu, lanjut Effendi, sebagai kepala negara seharusnya Presiden SBY juga tidak semestinya melakukan jumpa pers yang tidak berkaitan dengan pemerintah dan kehidupan rakyat. Karena SBY beberapa waktu lalu menggelar jumpa pers terkait penyebutan namanya di persidangan kasus suap impor daging sapi.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari menilai energi SBY lebih terserap untuk mengurus partai ketimbang rakyat.  SBY seharusnya juga fokus urus amnesti TKI dan isu-isu terkini yang sedang berkembang. Karena itu, ia melihat fenomena ini memprihatinkan. Apalagi, kata dia, SBY dulu pernah mengimbau kepada para menterinya untuk bekerja fokus mengurusi pemerintahan dan meninggalkan sejenak urusan di luar pemerintahan. Tidak terdengara presiden mengurus amnesti TKI, Mendagri yang pro FPI yang disebut ormas preman oleh SBY , korupsi yang meluas dan menjadi-jadi. Ini ironi karena presiden sedang melakoni peran yang pernah diproteskannya kepada para menterinya. Kala itu, para menteri disarankan mundur agar bisa konsentrasi pada tupoksi. Sudah hampir setahun menjadi komandan Partai Demokrat dan terbukti terkuras energinya untuk Partai Demokrat. Anggota Komisi III DPR ini pun meminta agar presiden segera kembali fokus mengurusi negara. Karena waktu jabatan SBY hanya tinggal satu tahun lagi menjelang lengser.
Pengamat komunikasi  politik, Tjipta Lesmana menilai Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono tak mempunyai daya untuk menghadapi mantan Ketum PD, Anas Urbaningrum. Tjipta curiga, ketakutan Susilo Bambang Yudhoyono lantaran Anas memiliki sebuah rahasia tentang SBY. Kemungkinan Anas ada kartu truf dan info rahasia soal SBY.
                                                                                                               
3.      Kisruh PPI dan Partai Demokrat
Ormas Anas Urbaningrum yang diduga menyebarkan isu penculikan pendiri Demokrat, Subur Budhisantoso. Namun menurut Sekretaris Fraksi Demokrat DPR RI, Teuku Riefky Harsya, pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu tak membahas panasnya hubungan Demokrat dengan ormas Anas. Posisi Demokrat tak akan lagi diam saat diserang lawan politik termasuk ormas Anas. Namun,  serangan itu akan dihadapi dengan lebih elegan.
Mantan orang Demokrat juga ada yang ikut barisan aktif menyerang Demokrat. Sosok mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Tersangka kasus korupsi Hambalang itu sejak mendirikan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (  PPI ) termasuk yang intens mengkritik dan menyindir Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden maupun ketua umum Demokrat. Menurut  Saan Mustopa, maksud Susilo Bambang Yudhoyono tidak ditujukan kepada Anas. Meski beberapa hari terakhir ketegangan antara Anas dan Susilo kembali meningkat pasca kasus penjemputan oleh Badan Intelejen Negara ( BIN ) terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso dan pembocoran pesan singkat ( SMS ) Susilo. Di dalam SMS tersebut diduga berisi tantang SBY menyebutkan bahwa Annas telah menyarang Demokrat terkait isu penculikan Subur Boedisantoso. Menurut Saan, PPI dan Demokrat tidak sesuai juka dihadap-hadapkan, oramas dan partai tidak terganggu dengan soal seperti itu.
Gede Pasek Suardika Sekjen Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia ( PPI ) ini menyatakan pernyatan SBY tidak ditujukan kepada Anas. Sebab, Prtai Demookrat sudah berdiri selama dua belas tahun, dan pernah melahirkan beberapa parpol, seperti Brnas. Angota Dewan Pembina DPP Demokrat, Suaidi Marasabessy menilai bahwa bergulirnya isu ketegangan ontara ormas bentukan Anas, Perhimpunan Pegerakan Indonesia dangan Partai Demokrat, sengaja diekploitasi. Tidak ada kekawatiran antara keteganhan PPI dan Demokrat. Pernyataan itu di diekploitasi oleh berbagai pihak,  tapi sebenarnya PPI itu organisasi baru dan tidak perlu dikhawatirkan.
4.      SBY Menghadapi Anas
Perseteruan antara Partai Demokrat dengan Anas Urbaningrum Cs nampaknya makin memanas. Sebuah pesan singkat (SMS) yang berisi arahan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada petinggi partai bocor ke kubu Anas. Keberadaan pesan singkat tersebut dibenarkan oleh Jubir Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma'mun Murod Al-Barbasy. Namun Ma'mun enggan menanggapi lebih jauh SMS yang berisi perlawanan atas serangan-serangan politik kubu Anas.  Pesan singkat ini beredar di kalangan media yang siang tadi melakukan peliputan acara jumpa pers PPI di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta. Dikabarkan, pesan singkat yang bocor ini merupakan salah satu poin dari 10 poin SMS yang dikirimkan SBY kepada para petinggi Partai Demokrat.
Susilo Bambang Yudhoyono masih diam menghadapi serangan Anas Urbaningrum. Namun, pasca pemilu 2014, SBY akan menghadapi Anas secara serius. Sikap SBY ini karena merasa kalau melawan serangan politik Anas sekarang, maka SBY dan Demokrat yang dirugikan. Diamnya SBY, bukan berarti membiarkan Anas terus menyerang. SBY mengatakan, terbesit di pikirannya untuk melawan Anas secara serius. SBY mengaku dia dizolimi oleh Anas. Sebagai Presiden, dia dizolimi oleh orang yang pernah memimpin Partai Demokrat tersebut. Dalam sms itu, SBY tak bisa meluapkan kemarahannya. Dia makin marah dengan tingkah Anas yang tidak pernah berhenti menyerang dia.
Menurut SBY Anas tidak diberhentikan oleh Partai Demokrat, dia berhenti sendiri. Partai yang dirikan dengan penuh perjuangan & pengorbanan ditinggal begitu saja. Tidak ada tanggung jawabnya. Anas amat ganas dalam menyerang & menghancurkan SBY dan Partai Demokrat. Bahkan secara terbuka mengatakan jangan harapakan Partai Demokrat akan bangkit dan berhasil.


BAB III
PENUTUP

3.1                          Kesimpulan

Susilo Bambang Yudoyono sudah tidak tahan atas segala pemberitaan yang beredar di media, Susilo merasa dirinya dan partainya selau dipojokkan. Banyak pemberitaan menyebutkan bahwa Susilo lebih memilih partainya daripada rakyatnya. Tidak hanya media yang menuding begitu akan tetapi juga ormas Anas menuding Susilo dengan hal yang sama.


3.2 Saran

Menurut saya berpolitik itu harus cerdas, setiap permasalahanny haaruslah dipikirkan dengan matang pula. Permasalahan antara ormas Anas dengan Partai Demokrat adalah masalah yang tidak perlu dibesar-besarkan. Masih banyak masalah rumit di negeri kita Indonesia certinta ini yang perlu dibenahi, tidak harus selalu memikirkan masalah politik yang selalu tidak ada ujungnya. Akhir dari masalah politik ini selalu tidak ditemui kejelasan, jadi masalah ini boleh dipikirkan akan tetapi bukan keharusan untuk dipikirkan.







3.3  Daftar Pustakaa
SBY Imbau Kader Blusukan.Solo Pos.27 Oktober 2013
SBY Sesalkan Lawan Politik.Jawa Pos.27 Oktober 2013
SBY: Kami Dihabisi.Suara Merdeka.27 Oktober 2013
SBY: Demokrat Dihabisi.Republika.27 Oktober 2013




1 komentar:

  1. Another helpful post. This is a very nice blog that I joker123 ios will definitively come back to several more times this year!

Posting Komentar