MAKALAH PEMBENIHAN IKAN BAWAL AIR
TAWAR
Disusun Oleh :
Novia Putri S.K.S. 26010113120004
Leoni Jesika Hutajulu 26010113120005
Leti Febriyanti 26010113120006
Fahry Rizky Pratama 26010113120007
Manajemen Sumberdaya Perairan
2013
Jurusan Perikanan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Tahun 2014
I.
PENDAHULUAN
Ikan
bawal air tawar barasal dari Amerika selatan. Penamaan ikan air bawal karena
ikan tersebut secara morfogi seperti ikan bawal ar laut. Ikan bawal mulanya masuk
ke Indonesia sebagai ikan hias. Namun, kini berkembang menjadi ikan konsumsi
yang digemari olah masyarakat.
Ikan bawal memiliki daging berwarna
putih yang rasanya gurih dengan serat daging yang cukup halus. Namun,
keberadaandurinya sedikit agak mengganggu. Kepopulerannya sebagai ikan konsumsi
belum disetarakan dengan jenis komoditas ikan air tawar lainnya. Namun,
permintaan konsumen bawal sbagai ikan konsumsi semakin meningkat, baik untuk
konsumsi lokal maupun ekspor.
Bawal
( Colossoma macropomum ) merupakan salah satu komoditas perikanan yang
bernilai ekonomis cukup tinggi. Ikan ini berasal dari Brazil. Pada mulanya ikan
bawal diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat,
dagingnya enak dan dapat mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan
tersebut sebagai ikan konsumsi.
Walaupun ketenaran
ikan bawal belum dapat disejajarkan dengan komoditas perikanan lainnya, namun
permintaan konsumen setiap tahunnya terus meningkat, baik untuk konsumsi dalam
negeri maupun ekspor. Maka tak heran, bila dimasa yang akan datang akan menjadi
komoditas unggulan seperti jenis-jenis ikan lainnya.
Usaha
pembibitan ikan bawal air tawar memang menguntungkan. Usaha ini memang sangat
menggiurkan. Sebab, siapa yang tidak tahu pesanan bisnis ikan bawal. Jenis ikan
yang dulunya menjadi hewan hiasan, kini banyak diburu sabagai menu santapan.
Dan istimewanya ikan bawal tahan banting. Siklus panenya pendek disbanding ikan
mas atau ikan gurami. Jadi untuk hitung-hitungan bisnis, budidaya ikan bawal tentu
lebih untung.
1. Klasifikasi
Bawal air tawar merupakan nama lokal
yang digunakan di Indonesia untuk menyebut ikan yang memiliki nama ilmiah
Colossoma macropomum. Kata air tawar digunakan untuk membedakan dengan bawal
air laut. Sementara nama dagang yang populer secara internasional adalah
tambaqui yang merupakan nama asli yang disandang dari daerah asalnya. Adapun
klasifikasinya berdasarkan sistematika penamaan ilmiah adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Charciformes
Famili : Charaidae
Genus : Colossoma
Species : Colossoma macropomum
2. Morvologi
Beradasarkan
morfologinya ikan air bawal ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat
seperti ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan
tambakan. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, dimana setengah bagian sisik
belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap,
sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada bawal dewasa, bagian tepi dari arah
samping tubuh bawal tampak membulat ( oval ) dengan perbandingan antara panjang
dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh
pipih (compresed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4 : 1.
Bentuk tubuh seperti sirip perut, sirip anus, dan bagian bawah sirip ekor
berwarna merah. Warna merah ini merupakan ciri khusus bawal sehingga oleh orang
Inggris dan Amerika disebut red bally pacu. Dibanding dengan badannya, bawal
memiliki kepala kecil dengan mulut terletak di ujung kepala, tetapi agak
sedikit ke atas. Matanya kecil dengan lingkaran berbentuk seperti cincin.
Rahangnya pendek dan kuat serta memiliki gigi seri yang tajam.
Bawal memiliki 5 buah sirip (pinnae), yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari agak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Berbeda dengan sirip punggung bawal laut yang agak panjang, letak sirip ini pada bawal air tawar agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut, dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah, tetapi berbentuk cagak.
Bawal memiliki 5 buah sirip (pinnae), yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari agak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Berbeda dengan sirip punggung bawal laut yang agak panjang, letak sirip ini pada bawal air tawar agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut, dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah, tetapi berbentuk cagak.
II.
ISI
Usaha
pembenihan bawal sudah dimulai berkembang. Pemijahan secara alami tidak begitu
mudah dilakukan di kolam sehingga harus diberi rangsangan hormon (hipofisa)
terlebih dahulu. Pemijahan induk betina dengan berat 5-6 kg menghasilkan telur
500.000-700.000 butir.
1. Wadah
Pembenihan yang Cocok
Wadah pemijahan ikan
bawal yang cocok dapat berupa kolam atau bak. Ada beberapa model kolam dalam usaha
budidaya ikan air tawar antara lain kolam semen, kolam tanah, kolam
terpal/karpet, KJA(kolam jaring apung), KAT(kolam air tenang) dan KAD(kolam air
deras). Selama ini pembenihan bawal masih dilakukan dengan bantuan hipofisa.
Pemijahan secara alami atau bantuan pengurutan telur atau sperma ( sriping ). Oleh karena itu, tempat
penetasannya dapat dilakukan di kolam, bak, tangki, atau akuarium. Penetasan
telur di tempat terkontrol akan menghasilkan tlur lebih banyak dan berkualitas.
Jika luas kolam 100m2 maka pembagiannya adalah sebagai berikut :
-
Lahan
perawatan induk 30m2.
-
Lahan
pemijahan 30m2.
-
Lahan
penetasan telur dan pendederan 40m2.
-
Wadah
pemijahan dengan hapa berukuran 2m x 3m x 1m sebanyak 6 unit.
-
Wadah
penetasan telur dan pendederan dengan akuarium sebanyak 84 buah.
2. Seleksi
Induk Bawal
Seleksi
induk bawal air tawar dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda
induk betina yang matang gonad : perut gendut; gerakan lamban dan lubang
kelamin kemerahan. Tanda induk jantan : gerakan lincah, lubang kelamin
kemerahan, bila dipijit keluar cairan putih susu. Usahakan saat seleksi
mengangkap ikan lebih dari satu, sebagai cadangan bila setelah diseleksi kurang
matang.
Induk-induk
dipelihara di kolam dengan kepadatan 0,5 kg/m2. Setiap hari diberi pakan
tambahan berupa pelet sebanyak 3 prosen dari berat tubuh ikan dan diberikan 3-4
kali sehari. Menjelang musim hujan jumlah pakannya ditambah menjadi 4 prosen.
Induk betina yang beratnya 4 kg dapat menghasilkan telur sebanyak +400.000
butir.
Tanda
Induk yang matang Gonad adalah sebagai berikut:
Ø Betina:
perut buncit, lembek dan lubang kelamin berwarna kemerahan
Ø Jantan:
perut langsing, warna merah dalam ditubuhnya lebih jelas dan bila diurut dari
perut kearah kelamin keluar cairan berwarna putih/sperma.
3. Pematangan
Gonad Ikan Bawal
Pematangan
gonad bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran
100 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air
setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 100 ekor induk ukuran
3 – 5 kg; beri pakan tambahan berupa pellet tenggelam sebanyak 3 persen/hari.
Catatan : induk jantan betina dipelihara terpisah.
Pemberokan
induk bawal air tawar dilakukan di bak selama semalam. Caranya, siapkan bak
tembok ukuran panjang 4 m, lebar 3 dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 hari; isi
dengan air bersih setinggi 40 – 50; masukan 5 – 8 ekor induk; cm dan biarkan
mengalir selama pemberokan. Catatan : Pemberokan bertujuan untuk membuang sisa
pakan dalam tubuh dan mengurang kandungan lemak. Karena itu, selama pemberokan
tidak diberi pakan tambahan.
4.
Pemijahan Bawal
Ø
Pemijahan ikan
bawal air tawar bisa dilakukan secara Induced Spawning, caranya induk betina
disuntik hormon LHRH-a sebanyak 3 ?g/kg atau ovaprim 0,75 ml / kg . Induk
jantan menggunakan LHRH-a sebanyak 2 ?g/kg atau ovaprim 0,5 ml/kg. LHRH-a
dilarutkan dalam larutan 0,7 % NaCl.
Ø
Induk betina
disuntik dua kali dengan selang waktu 8-12 jam. Penyuntikan pertama sebanyak
1/3 bagian dari dosis total dan penyuntikan kedua 2/3 nya.
Ø
Induk yang sudah
disuntik dimasukkan kedalam bak pemijahan yang dilengkapi dengan hapa. Selama
pemijahan air harus tetap mengalir. Pemijahan biasanya terjadi 3 sampai 6 jam
setelah penyuntikan kedua.
5.
Penyuntikan dengan Ovaprim
Penyuntikan adalah
kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang
yang umum digunakan adalah ovaprim. (suplayer ovaprim dll). Caranya, tangkap
induk betina yang sudah matang gonad; sedot 0,6 ml ovaprim untuk setiap
kilogram induk; suntikan bagian punggung induk tersebut; masukan induk yang
sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 - 12 jam.
Penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan
pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,2 ml/kg induk) dan
penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 0,4 ml/kg induk betina). Induk
jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis 0,2 ml/kg
induk jantan.
6. Penyuntikan
dengan Hipofisa
Penyuntikan
bisa juga dengan larutan kelenjar hypopisa ikan mas. Caranya, tangkap induk
betina yang sudah matang gonad; siapkan 2 kg ikan mas ukuran 0,5 kg untuk
setiap kilogran induk betina; potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat di
belakang tutu insang; potong bagian kepala secara horizontal tepat di bawah
mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypopisa; masukan kelenjar hipofisa
tersebut ke dalam gelas penggerus dan hancurkan; masukan 1 cc aquabides dan
aduk hingga rata; sedot larutan hypopisa itu; suntikan ke bagian punggung induk
betina; masukan induk yang sudah disuntik ke bak lain dan biarkan selam 10 – 12
jam.
Penyuntikan
dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3
dosis dari dosis total (atau 0,6 kg ikan mas/kg induk betina) dan penyuntikan
kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 1,4 kg ikan mas/kg induk betina). Induk
jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis 0,6 ml/kg
induk jantan.
7. Pengambilan
Sperma Bawal
Pengambilan
sperma dilakukan setengah jam sebelum pengeluaran telur. Caranya, tangkap 1
ekor induk jantan yang sudah matang kelamin; lap hingga kering; bungkus tubuh
induk dengan handuk kecil; pijit ke arah lubang kelamin; tampung sperma ke
dalam mangkuk plastik atau cangkir gelas; campurkan 200 cc Natrium Clhorida
(larutan fisiologis atau inpus); aduk hingga homogen. Catatan : pengeluaran
sperma dilakukan oleh dua orang. Satu orang yang memegang kepala dan memijit
dan satu orang lagi memegang ekor dan mangkuk plastik. Jaga agar sperma tidak
terkena air.
8. Pengeluaran
Lelur Bawal
Pengeluaran
telur dilakukan setelah 10 – 12 jam setelah penyuntikan, namun 9 jam sebelumnya
dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran telur : siapkan 3 buah baskom plastik,
sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah bulu ayam, kain lap dan tisu; tangkap
induk dengan sekup net; keringkan tubuh induk dengan handuk kecil atau lap;
bungkus induk dengan handuk dan biarkan lubang telur terbuka; pegang bagian
kepala oleh satu orang dan pegang bagian ekor oleh yang lainnya; pijit bagian
perut ke arah lubang telur oleh pemegang kepala; tampung telur dalam baskom
plastik; campurkan larutan sperma ke dalam telur; aduk hingga rata dengan bulu
ayam; tambahkan Natrium chrorida dan aduk hingga rata; buang cairan itu agar
telur-telur bersih dari darah; telur siap ditetaskan.
9. Penetasan
di Aquarium
Penetasan
telur bawal air tawar dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan 20 buah akuarium
ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari;
isi air bersih setinggi 30 cm; pasang tiga buah titik aerasi untuk setiap
akuarium dan hidupkan selama penetasan; tebarkan tebar secara merata ke
permukaan dasar akuarium; 2 – 3 hari kemudian buang sebagian airnya dan
tambahkan air baru hingga mencapai ketinggian semula; 2 hari kemudian beri
pakan berupa naupli artemia secukupmnya; lakukan panen pada hari ke tujuh
dengan menggunakan gayung plastik; larva ini siap ditebar ke kolam penederan I.
10.
Pemeliharaan Larva
Ø
Larva dipelihara
dalam akuarium yang sama, namun sebelumnya 3/4 bagian airnya dibuang. Padat
penebaran larva 50 - 100 ekor/liter larva yang berumur 4 hari diberi pakan
berupa naupli Artemia, Brachionus atau Moina. Pemeliharaan larva ini
berlangsung selama 14 hari. Selama pemeliharaan larva, air harus diganti setiap
hari sebanyak 2/3 bagiannya. Setelah berumur 14 hari larva siap ditebar ke
kolam pendederan.
11.
Pendederan Ikan Bawal Di Kolam
Kolam
untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar
lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam
jumlah yang cukup. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu
dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter
persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama
maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
Kolam
pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal
sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk
dapat menggunakan pupuk kandang 25 - 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk
kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi
racun bagi ikan. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi
2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi
sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian
80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru
benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
Pendederan I bawal air tawar dilakukan di kolam
tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan selama 4 – 5 hari;
perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10
cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi
air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 50.000
ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau
pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3
minggu.
12. Pendederan
Ikan Bawal Di Balik tembok
Pendederan
I bawal air tawar bisa juga dilakukan di bak tembok dan plastik. Caranya :
siapkan bak tembok atau plastik berukuran panjang 3 m, lebar 1 m m dan tinggi
0,6 m; keringkan selama 2 hari; pasang lima buah 7 buah titik aerasi; pasang 4
buah pemanas air; masukan 100.000 larva hasil dari tempat penetasan; beri pakan
berupa naupli artemia sampai hari ketujuh; siphon setiap hari (bersihkan dengan
selang) sisa naupli artemia yang tidak termakan; beri pakan cincangan cacing
rambut yang sudah dicuci dengan air bersih; siphon setiap hari cacing yang
tidak termakan; panen setelah berumur 3 minggu; seleksi benih-benih tersebut
dengan ayakan seleksi. Benih yang dipanen berukuran 0,5 – 1,0 inchi.
13. Pendederan Ikan Bawal II
Pendederan
kedua juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2;
keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar
40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasar; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam
atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak
dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil pendederan I (telah diseleksi); beri
2 – 4 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih
dilakukan setelah berumur sebulan.
14. Pendederan
Ikan Bawal III
Pendederan
ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2;
keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan
tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40
cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil dari
pendederan II (telah diseleksi); beri 4 - 6 kg pelet; panen benih dilakukan
sebulan kemudian.
15. Pembesaran
Ikan Bawal
Pembesaran
bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran
500 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 6 - 8 karung kotoran ayam atau
puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 10.000
ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari,
3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan
air secara kontinyu; lakukan panen setelah 2 bulan. Sebuah kolam dapat
menghasilkan ikan konsumsi ukuran 125 gram sebanyak 400 – 500 kg.
16. Pembesaran
Ikan Bawal di Keramba Jaring Apung Lapis Pertama
Pembesaan
bawal air tawar bisa juga dilakukan di kolam jaring apung (KJA). Caranya, siapkan
sebuah kolam jaring apung lapis pertama; masukan 300 kg benih hasil pendedera
III yang sudah diseleksi; beri pelet setiap hari secara adlibitum (beri saat
lapar dan hentikan setelah kenyang; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah
keramba jaring apung dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 1,5 – 2 ton.
17. Penyakit
Penyakit yang
pernah ditemukan pada ikan bawal air tawar yang berumur satu bulan antara lain
disebabkan oleh parasit, bakteri dan Kapang (Jamur).
Ø
Parasit " Ich
" Atau " White spot ", biasanya menyerang ikan apabila suhu
media pemeliharaan dingin, cara mengatasinya yaitu dengan menaikkan suhu
(dengan water heater) sampai kurang lebih 29 derajat Celcius dan pemberian
formalin 25 ppm. Pada media pemeliharaannya.
Ø
Bakteri. Streptococus sp. dan Kurthia sp. cara
mengatasinya yaitu dengan menggunakan antibiotik tetrasiklin dengan dosis 10
ppm.
Ø
Kapang (Jamur). Jamur ini merupakan akibat
dari adanya luka yang disebabkan penanganan ( Handling ) yang kurang hati-hati.
Cara mengatasinya dengan menggunakan Kalium Permanganat ( PK ) dengan dosis 2-3
ppm.
18. Kualitas
Pakan dan cara Pemberiannya
Kualitas
dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena hanya dengan
pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan.
Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik
protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal
bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun
berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat
ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.
III. KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
1.
Wadah
tempat pembesaran induk, pemijahan, dan tempat pendederan ikan bawal air tawar
sangat berpengaruh dalam kualitas ikan tersebut.
2.
Pemijahan
ikan air bawal dibantu dengan penyuntikan dengan ovaprim dan penyuntikan dengan
hipofisa
3.
Teknik
pemijahan dilakukan di dalam aquarium terlebih dahulu lalu didederkan dalam
kolam.
B.
Saran
1.
Sebaiknya
ikan bawal air tawar banyak dibudidayakan karena daya jual yang tinggi.
2.
Sebaiknya
teknik- teknik bembenihan ikan bawal air tawar yang benar dapat diketahui oleh
para petani agar hasilnya maksimal.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Khairuman dan Kharul
Amri.2009.Bisnis dan Bududaya Bawal Air Tawar.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta
Kordi M. Ghufran H.
Dan Andi Tamsil.2010.Pembenihan Ikal Laut Ekonomis Secara Buaatan.Lily
Publisher.Yogyakarta
Suparinto
Cahyo.2010.Usaha Konsumsi di Lahan 100m2.Penebar Swadaya.Jakarta