KONSEP MANUSIA DALAM
PANDANGAN ISLAM
Disusun Oleh:
Dicky Setya Rachmawan /
26010113120003
Leti Febriyanti /
26010113120006
MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
(A)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
Daftarisi
Kata Pengantar :
Bab 1 Pendahuluan
·
LatarBelakang…………………………………..3
·
RumusanMasalah……………………………….3
·
Tujuan……………………………………………3
Bab 2 Isi :
·
AsalUsulManusia……………………………….4
·
KonsenSebagaiManusia………………………..5
·
ManusiaSebagaiKhalifah………………………7
·
HakikatManusia…………………………………8
Bab 3 Penutup :
·
Kesimpulan……………………………………….10
|
Kata Pengantar
Pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah SWT
,karenaberkatrahmatdanhidayahnyapenulistelahmampumenyelesaikanmakalah yang
berjudul “Manusia Dalam Pandangan Islam”. Semogasenantiasatercurahlimpahkankepadajunjungankita,
Nabi Muhammad SAW,
sahabatsertaumatnya.Padakesempataninipenulismenyampaikanungkapanterimakasihkepadasemuapihak
yang telahmembantudalampenyusunanmakalahinidandosenpengampu mata kuliah
Pendidikan Agama Islam BapakMuhyidin, S.Ag,M.Ag,MHsemoga Allah SWT memberikanbalasan
yang belipatganda.
Makalahinibukanlahkarya yang sempurnakarnamasihmemilikibanyakkekurangan,
baikdalamhalisi, sistematikamaupunteknikpenulisanya.Olehsebabitu,
penulissangatmengarapkan saran dankritik yang membangun demi
kesempurnanmakalahini.
Akhirnyasemogamakalahinibisamemberikanmanfa`atbagipenulisdanbagipembaca.
Semarang, 13
September 2013
Penyusun
|
BAB 1 Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk yang berakal
budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’ (1989:558). Menurut
pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi,
nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan
kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan
kata-kata nâs, basyar, insân, mar’u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim,
namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata
nâs misalnya lebih merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan
kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis. Begitu
juga dengan kata-kata lainnya.
Manusia
merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali
akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik
sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama
yang dianutnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula
hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas.
Rumusan Masalah
1)
Apa
pengertian manusia itu ?
2)
Bagaimana
tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ?
3)
Apa saja
tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ?
4)
Apa saja
hakikat manusia itu ?
Tujuan
1) Untuk
mengetahui bagaimana konsep manusia dalam pandangan Islam
2) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah SWT
3) Untuk mengetahui tujuan
penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia
4) Untuk mengetahui apa saja hakikat manusia itu.
|
BAB 2 Isi
Asal Usul Manusia
Ada
dua pengertian tentang asal usul manusia yaitu tentang teori Darwin dan Nabi
Adam a.s. Jika kita berdebat tentang asal mula manusia, maka
yang terpikir pertama kali dipikiran adalah teori evolusi Charles Darwin. Dalam
teori evolusi Charles Darwin dijelaskan bahwa manusia pertama adalah kera,
sedangkan dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur'an, dijelaskan bahwa manusia
pertama adalah Nabi adam a.s. Namun, hingga saat ini para ilmuwan masih terus
mencari bukti untuk memastikan asal mula manusia.
1. Asal Usul Manusia menurut Charles Darwin
Pernyataan
Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang
mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah dimulai
dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk
peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat
kelompok dasar sebagai berikut di bawah ini :
a. Australophithecines
b. Homo habilis
c. Homo erectus
d. Homo sapiens
Genus yang
dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis
digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan
2. Asal Usul Manusia berdasarkan
Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)
Saat Allah
Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita”
tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia
akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu
diabadikan.
|
Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada
manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan
firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu
kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka
dan sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman
hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu
buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa
dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga
diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka
diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga
memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan
sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa
didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam
inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya
dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua
diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah
lainnya diseluruh penjuru bumi.
Konsen Pengertian Manusia
|
Membicarakan tentang manusia dalam
pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan dan
terhadap filosofis yang mendasari. Dalam al-quran istilah manusia
ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki
substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan al-nas.
Kata basyardalam al-qurandisebutkan 37 kali salah
satunya al-kahfi : innama anaa basyarun mitlukum (sesungguhnya aku ini hanya
seorang manusia seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat
biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ;
al-ruum : 20), manusia makan dan minum (al-mu’minuum : 33).
Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali,
diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana maa lam ya’ (dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada
sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi
ilmu, dfan memikul amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi
(becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.
Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti
al-zumar : 27 walakad dlarabna linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal
(sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam
perumpamaan). Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social
atau secara kolektif.
Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai
makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan
sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau
makhluk lain.
Peranan Manusia
|
Manusia Sebagai Khalifah
Sebagai
khalifah, manusia diberi tangung jawab pengelolaan alam semesta untuk
kesejahteraan umat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Tuhan untuk
manusia. Sebagai wakil Tuhan manusia juga diberi otoritas ketuhanan;
menyebarkan rahmat Tuhan, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan
keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia. Sebagai
hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Allah, manusia memiliki
fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi.
Oleh karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan psikologis yang
sangat sempurna, akal, hati, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat
memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia,
disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah
dibanding binatang.
Manusia sebagai
hamba Allah s.w.t. dilantik menjadi khalifah Allah dan perlantikkan itu adalah
kerana kelayakan manusia untuk memegang jawatan tersebut. Antara kelayakan
tersebut ialah bahawa diantara hamba-Nya maka manusialah yang lebih hampir
dengan Alllah s.w.t. Sebagai hakikatnya, hamba-Nya dan kkhalifah-Nya maka
manusia tidak berhak mencipta yang diizinkan.
|
Peran yang
hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah di
antaranya adalah:
1. Belajar
2. Mengajarkan ilmu
3. Membudayakan ilmu
Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama ummat
manusia dan hamba Allah, serta pertanggung jawabannya pada 3 instansi yaitu pada diri sendiri, pada masyarakat, pada
Allah SWT
Tujuanpenciptaanmanusiaadalah menyembah kepada
penciptanya yaitu Allah. Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa di
artikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin
dalam shalat saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hokum Allah
dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yamg menyangkut hubungan manusia
dengan tuhan maupun manusia dengan manusia.
Oleh kerena
penyembahan harus dilakukan secara suka rela, karena Allah tidak membutuhkan
sedikitpun pada manusia karena termasuk ritual-ritual penyembahannya.
Penyembahan
yang sempurna dari seorang manusia adalah akan menjadikan dirinya sebagai
khalifah Allah di muka bumi dalam mengelolah alam semesta. Keseimbangan pada
kehidupan manusia dapat terjaga dengan hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah
ciptakan
Hakikat Manusia
1. Makhluk yang
memiliki telingadalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3. yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.
|
5. Individu
yang dalamhidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
- Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
- Individu yang sangatdipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Hakikatmanusiamenurut Allah adalah
makhluk yang dimuliakan, dibebani tugas, bebas memilih dan bertanggung jawab.Asal usul
manusia dalam pandangan islam tidak terlepas dari figur Adam sebagai manusia
pertama. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah di muka bumi dengan
segala karakter kemanusiaannya.
Manusiadiciptakan
Allah bukan secara main-main, Allah bersabda dalam surat Al-Mu’minun ayat 115
yang artinya : “Maka apakah kamu
mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu
tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
Manusia diciptakan untuk mengemban amanah atau tugas keagamaan yang telah
dibunyikan dalam surat Al-Ahzab ayat 72 yang artinya :“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan
gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu, dan mereka
khawatir tidak dapat melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan sangat bodoh.”
Manusia
diciptakanjugauntuk
mengabdi atau beribadahyang telah tersurat dalam Al-Qur’an surat
Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka beribadah kepadaKu”.
|
BAB 3
Penutup
Kesimpulan
Jadi manusia merupakan makhluk yang kompleks. Sedemikian sempurna manusia
diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam karena dalam setiap
kehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia harus menjadi
individu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan
yang kita jalani pasti selalu ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan, oleh
karena itu juga membutuhkan bantuan dari orang lain, karena manusia adalah
makhluk sosial sama seperti yang lain karena manusia tidak bisa berdiri
sendiri, dalam hal agama kita juga mempunyai banyak maka dari itu kita harus
saling menghargai dan mengasihi karena kita sama-sama makhluk yang diciptakan
tidak ada bedanya , selain itu dalam hidup manusia juga terdapat banyak aturan yang
harus kita patuhi sebagai umat manusia.
|
Daftar Pustaka
Murthahhari,Murthada.2001.Manusia dan
Alam Smesta.Jakarta.Rineka Ciptaka
Daud,Muhammad.2011.Pendidikan Agama
Islam.Jakarta:PT. Rjagrafindo Persada
Hitami,Munzir.2004.Revolusi Sejarah
Manusia.Yogyakarta:Lkis Yogyakarta