BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fosfor merupakan bahan makanan utama
yang digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor
di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam
bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut
pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang
penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu
organisme
Di perairan, unsur fosfor tidak
ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalamm bentuk senyawa
anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang
berupa partikulat. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi dan kalsium pada
kondisi aerob, besifat tidak larut, dan mengendap pada sediment sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian
daur nitrogen fosfat
2. Mengetahui sumber nitrogen fosfat
3. Mengetahui apa saja manfaat nitrogen fosfat
4.
Mengetahui faktor yang mempengaruhi nitrogen fosfat
5.
Mengetahui hakikat dan klasifikasi nitrogen fosfat
C. Rumusan Permasalahan
1.
Apakah pengertian daur nitrogen fosfat?
2.
Bagaimana sumber nitrogen fosfat?
3.
Apakah manfaat unsur nitrogen fosfat?
4.
Faktor apa sajakah yang mempengaruhi unsur nitrogen fosfat?
5.
Bagaimana hakikat dan klasifikasi unsur
nitrogen fosfat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Daur Nitrogen Fosfat
Daur fosfor yaitu daur atau siklus
yang melibatkan fosfor. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur
lainnya, karena tidak melalui atmosfer. Fosfor di alam didapatkan dari: batuan,
bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya
adalah hasil pelapukan batuan. dan outputnya adalah fiksasi mineral dan pelindikan.
Fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus
dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.
Di
alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air
laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis
dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik
ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau
Al-fosfat, fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor :
Bacillus, Pesudomonas,Aerobacteraerogenes,Xanthomonas,dll. Daur fosfor terlihat
akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral
termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan
dikembalikan ke daratan.
B. Sumber
Nitrogen Fosfat
Fosfat
adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan
fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate
of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5.
Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat
dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan
magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali
kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit. Fosfat komersil dari mineral
apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan sebagian kecil
wavellite, (fosfat aluminium hidros).
Proses
terbentuknya endapan fosfat ada tiga :
1.
Fosfat primer terbentuk
dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhit,
mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3 F}dalam
keadaan murni mengandung 42 % P2 O5 dan 3,8 % F2.
2.
Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan
fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali dan
suasana tenang, mineral fosfat yang terbentuk terutama frankolit.
3.
Fosfat guano, merupakan
hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan
bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Berdasarkan
tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan permukaan, bawah permukaan
dan gua.
C.
Keberadaan Unsur Fosfor
Di perairan unsur fosfor tidak
ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa
anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang
berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan kalsium pada
kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik.
Fosfor merupakan bahan makanan utama
yang digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor
di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam
bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat.
Sumber fosfat diperairan laut pada
wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai. Karena sungai membawa hanyutan
sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga sumber fosfat dimuara
sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam air akan terurai
menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-,
HPO42-, PO43-. Fosfat diabsorpsi
oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan.
Senyawa fosfat dalam perairan
berasal dari sumber alami seperti erosi tanah, buangan dari hewan dan pelapukan
tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan
menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya
dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas optimum fosfat untuk
pertumbuhan plankton adalah 0,27 – 5,51 mg/liter.
Fosfor muncul pada bagian yang
beragam di dalam lingkungan bahari, beberapa muncul dalam bentuk susunan
organik seperti protein dan gula, beberapa juga muncul dalam bentuk kalsium
organik dan sebagian dalam bentuk inorganik dan partikel besi fosfat, lalu juga
dalam bentuk fosfat terlarut, walaupun fosfor muncul dalam konsentrasi dibawah
nitrogen, tapi pada kenyataanya fosfor dapat dengan mudah di buat atau tersedia
di dalam atau tersedia di dalam zona penetrasi cahaya yang mencegah fosfor
menjadi faktor pembatas di dalam produktifitas bahari.
Keberadaan fosfor diperairan alami
biasanya relative kecil, dengan kadar yang lebih sedikit dari pada kadar
nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia, hewan, dan ikan.
Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan nitrogen
dapat menstimulir ledakan pertumbuhan algae di perairan (algae bloom). Algae
yang berlimpah ini dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang selanjutnya
dapat menghambat penetrasi oksigen dan cahaya matahari sehingga kurang
menguntungkan bagi ekosistem perairan. Kelebihan fosfor yang diserap akan
dimanfaatkan pada saat perairan mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae
masih dapat hidup untuk beberapa waktuselama periode kekeurangan pasokan fosfor
Berdasarkan kadar fosfat total,
perairan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: perairan dengan tingkat kesuburan
rendah yang memiliki kadar fosfat total berkisar antara 0 – 0.02 mg/liter;
perairan dengan tingkat kesuburan sedang memiliki kadar fosfat 0.021 – 0.05
mg/liter; dan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi, memiliki kadar fosfat
total 0.051 – 0.1 mg/liter (Effendi, 2003)
D.
Manfaat Siklus Nitrogen Fosfat
- Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
- Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
- Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
- asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya.
- Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
- Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
- bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
- Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk energi dan pertumbuhan
E.
Faktor yang Mempengaruhi Daur Nitrogen Fosfat
·
Penggunaan pupuk pertanian.
·
Pertumbuhan tanaman kacang-kacangan oleh petani.
Kacang-kacangan dapat mengubah nitrogen menjadi nitrat dan nitrit.
·
Penggunaan nitrat oleh bakteri dalam tanah.
·
Mikroba dalam tanah dan air yang mengubah amonia menjadi
nitrit.
·
Bakteri yang disebut Nitrosomonas yang mengkonversi amonia
menjadi nitrit.
·
Bakteri yang disebut Nitrobacter mengubah nitrit menjadi
nitrat.
F.
Hakikat Daur Nitrogen Fosfat
Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem
terjadi proses-proses sirkulasi materi, transformasi, akumulasi energi, dan
akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem juga merupakan suatu sistem yang
terbuka dan dinamis. Keluar masuknya energi dan materi bertujuan mempertahankan
organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Zat-zat anorganik dalam suatu
ekosistem tetap konstan atau seimbang, karena unsur-unsur kimia esensial
pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus biogeokimiawi.
Contoh siklus biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus oksigen, siklus
nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur.
G. Klasifikasi Daur Nitrogen
Fosfat
Daur
Fosfor
Fosfor merupakan unsur kimia yang
jarang terdapat di alam dan merupakan faktor pembatas produktivitas ekosistem,
serta merupakan unsur yang penting untuk pembentukan asam nukleat, protein, ATP
dan senyawa organik vital lainnya.
Fosfor
satu-satunya daur zat yang tidak berupa gas, sehingga daurnya tidak melalui
udara. Sebagian besar fosfor mengalir ke laut dan terikat pada endapan di
perairan atau dasar laut. Begitu sampai di laut hanya ada dua mekanisme untuk
daur ulangnya ke ekosistem darat, salah satunya melalui burung-burung laut yang
mengambil fosfor melalui rantai makanan laut dan mengembalikan ke darat melalui
kotorannya kemudian masuk ke rantai makanan.
Fosfor terdapat di alam dalam bentuk
ion fosfat (fosfor yang berikatan dengan oksigen : (H2PO4-
dan HPO42-). Ion fosfat banyak terdapat dalam bebatuan.
Pengikisan dan pelapukan batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju sungai
sampai laut sehingga membentuk sedimen. Sedimen ini muncul kembali ke permukaan
karena adanya pergerakan dasar bumi.
Ion fosfat dapat memasuki air tanah
sehingga tumbuhan dapat mengambil fosfat yang terlarut melalui absorbsi yang
dilakukan oleh akar. Dalam proses rantai makanan, Herbivora mendapatkan fosfat
dari tumbuhan yang dimakannya. Selanjutnya karnivora mendapatkan fosfat dari
herbivora yang dimakannya.
Fosfat dikeluarkan dari organisme
melalui urin dan feses. Di sini para detrivor (bakteri dan jamur) mengurai
bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil
oleh tumbuhan atau mengendap. Daur fosfor mulai lagi dari sini.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daur fosfor yaitu daur atau siklus
yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau sumber fosfor, proses yang terjadi
terhadap fosfor, hingga kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai
paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor
di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam
tanah. Fosfat merupakan salah satu
bagian dari fosfor.
“DAUR
NITROGEN FOSFAT”
Anggota
Kelompok :
1.
Vida Febbrianna (26010113140048)
2.
Rania Widia Hapsari (26010113130049)
3.
Fitria Hersiana Afifa (26010113190043)
4.
Indrie Hapsari P (26010113140042)
6.
April Yani Marbun (26010113140047)
7.
Adnan Lintang H (26010113130040)
8.
Muhammad Yusuf (26010113130039)
9.
Malasari Harahap (26010113140045)
10.
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
KATA
PENGANTAR
Tiada kata yang layak kita haturkan selain mengucap rasa
syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Makalah Bahan Organik” tepat
pada waktunya, walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana.
Penulisan makalah ini banyak dibantu oleh berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Limnologi yang bersangkutan yang telah memberikan arahan dan
pemahaman, kepada teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan semua
kontribusinya terhadap penulisan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif diperlukan
menuju ke arah yang lebih baik dan kesempurnaan. Akhir kata, semoga makalah ini
nantinya dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan dinilai ibadah dalam
pandangan Allah SWT, Amin.
Penulis